Minggu, 12 Juli 2020

Memberikan nafkah dan pakaian untuk istri

πŸ“š ISTRI BERHAK MENDAPATKAN NAFKAH & PAKAIAN


πŸ“ Hak mendapat nafkah dan pakaian ini ditunjukkan dalam Al-Qur’anul Karim dari firman-Nya,

Ω„ِيُنفِΩ‚ۡ Ψ°ُو Ψ³َΨΉَΨ©ٍ Ω…ِّΩ† Ψ³َΨΉَΨͺِΩ‡ِΫ¦ۖ وَΩ…َΩ† Ω‚ُΨ―ِΨ±َ ΨΉَΩ„َيۡΩ‡ِ Ψ±ِΨ²ۡΩ‚ُΩ‡ُΫ₯ فَΩ„ۡيُنفِΩ‚ۡ Ω…ِΩ…َّΨ§ٓ Ψ‘َΨ§ΨͺَΩ‰ٰΩ‡ُ Ω±Ω„Ω„َّΩ‡ُۚ

“Hendaklah orang yang diberi kelapangan memberikan nafkah sesuai dengan kelapangannya. Barang siapa disempitkan rezekinya, hendaklah ia memberi nafkah dari harta yang Allah berikan kepadanya.” (ath-Thalaq: 7)

وَΨΉَΩ„َΩ‰ Ω±Ω„ۡΩ…َوۡΩ„ُودِ Ω„َΩ‡ُΫ₯ Ψ±ِΨ²ۡΩ‚ُΩ‡ُΩ†َّ وَΩƒِΨ³ۡوَΨͺُΩ‡ُΩ†َّ Ψ¨ِΩ±Ω„ۡΩ…َΨΉۡΨ±ُوفِۚ


“Dan kewajiban bagi seorang ayah untuk memberikan nafkah dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf.” (al-Baqarah: 233)

✅ Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat dalam surah al-Baqarah di atas menyatakan, “Maksud ayat ini ialah seorang ayah wajib memberikan nafkah kepada para ibu yang melahirkan anak-anaknya serta memberi pakaian dengan makruf. Artinya, sesuai dengan kebiasaan yang berlangsung dan yang biasa diterima/dipakai oleh para wanita semisal mereka, tanpa berlebih-lebihan dan tanpa meremehkan, sesuai dengan kemampuan suami dalam hal kelapangan dan kesempitannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/371)


πŸ–₯ Simak selengkapnya:

🌏 https://asysyariah.com/hak-istri-dalam-islam/

πŸ“² https://t.me/asysyariah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar