Nasehat Etam:
🛫🗾 KEBIASAAN PARA SAHABAT NABI: TIDAK MENUNDA KEBAIKAN SESAAT PUN (1/2) 🛫🗾
الثَّالِثُ: عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ: أَرَأَيتَ إنْ قُتِلتُ فَأَيْنَ أَنَا؟ قَالَ: ((في الجنَّةِ)) فَأَلْقَى تَمَرَاتٍ كُنَّ في يَدِهِ، ثُمَّ قَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ.
مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Ada seorang lelaki yang bertanya kepada Nabi ﷺ pada hari perang Uhud, ‘Bagaimana menurut Anda jika saya terbunuh, di mana tempatku?ʼ Nabi bersabda, ‘Di surga.ʼ Maka orang tersebut melemparkan beberapa butir kurma yang masih di tangannya kemudian maju berperang sehingga ia terbunuh.”
Muttafaqun ‘alaihi [H.R. Al-Bukhari (4046) dan Muslim (1899)].
_________________________________________
• Mari mencermati kisah ini; hanya sekedar memakan beberapa butir kurma saja sahabat Nabi ini tidak rela; demi bisa berjihad sesegera mungkin. Berapa menit yang diperlukan untuk memakan beberapa butir buah kurma? Sangat-sangat sebentar. Namun ia tetap tidak rela melakukannya.
Di sini kita mengetahui bahwa salah satu karakter yang melekat pada para sahabat Nabi ialah bersegera dalam melakukan kebaikan dan tidak menunda-nunda walaupun hanya sebentar. Karena sifat itulah mereka meraih kemuliaan dunia dan akhirat.
• Contoh-contoh lain dari semangat para sahabat Nabi untuk bersegera dalam melakukan kebaikan.
1️⃣ - Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu memasuki seluruh amal kebaikan yang sanggup untuk beliau lakukan.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Suatu ketika, Rasulullah ﷺ pernah bertanya,
‘Siapa di antara kalian yang pagi ini sedang berpuasa?ʼ Abu Bakar menjawab, ‘Saya.ʼ
Beliau bertanya lagi, ‘Siapa di antara kalian yang mengantarkan jenazah pada hari ini?ʼ Abu Bakar menjawab, ‘Saya.ʼ
Beliau bertanya lagi, ‘Siapa di antara kalian yang hari ini sudah memberi makan orang miskin?ʼ Abu Bakar menjawab, ‘Saya.ʼ
Beliau bertanya lagi, ‘Siapa di antara kalian yang hari ini sudah menjenguk orang sakit?ʼ Abu Bakar menjawab, ‘Saya.ʼ
Rasulullah ﷺ lalu bersabda, ‘Tidaklah semua amalan ini terkumpul pada seseorang melainkan ia pasti akan masuk surgaʼ.”
H.R. Muslim (1028)
✍ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
-- Hari Ahadi, Syawal 1442
____________________
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
🛬🗾 KEBIASAAN PARA SAHABAT NABI: TIDAK MENUNDA KEBAIKAN SESAAT PUN (2/2) 🛬🗾
2️⃣ - Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu mengalahkan Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu dalam menyampaikan berita gembira untuk seorang sahabat Nabi, padahal saat itu waktu subuh pun belum masuk.
Memberitakan kabar gembira ialah salah satu amalan mulia, tidak ketinggalan, dalam hal ini pun para sahabat berlomba untuk menjadi yang pertama.
Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَعَهُ وَأَبُو بَكْرٍ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَهُوَ يَقْرَأُ فَقَامَ فَسَمِعَ قِرَاءَتَهُ ثُمَّ رَكَعَ عَبْدُ اللَّهِ وَسَجَدَ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَلْ تُعْطَهْ سَلْ تُعْطَهْ قَالَ ثُمَّ مَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَقْرَأَ الْقُرْآنَ غَضًّا كَمَا أُنْزِلَ فَلْيَقْرَأْهُ مِنْ ابْنِ أُمِّ عَبْدٍ قَالَ فَأَدْلَجْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ لِأُبَشِّرَهُ بِمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا ضَرَبْتُ الْبَابَ أَوْ قَالَ لَمَّا سَمِعَ صَوْتِي قَالَ مَا جَاءَ بِكَ هَذِهِ السَّاعَةَ قُلْتُ جِئْتُ لِأُبَشِّرَكَ بِمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ سَبَقَكَ أَبُو بَكْرٍ
“Rasulullah, Abu Bakar, dan aku pernah melewati Abdullah bin Mas‘ud yang sedang membaca (Al-Qurʼan); beliau berdiri dan mendengarkan bacaannya; kemudian Abdullah rukuk dan sujud, maka Rasulullah ﷺ berkata, ‘Berdoalah niscaya engkau akan diberi, berdoalah niscaya engkau akan diberi.ʼ”
Umar berkata, “Kemudian Rasulullah ﷺ berlalu seraya bersabda,
‘Barang siapa yang ingin membaca Al-Qurʼan yang segar sebagaimana diturunkannya, maka bacalah seperti bacaan Ibnu Ummi ‘Abd [Abdullah bin Mas‘ud]ʼ.”
Umar berkata, “Di malam itu juga aku langsung mendatangi Abdullah bin Mas‘ud untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya atas apa yang telah Rasulullah ﷺ katakan.”
Umar berkata, “Ketika aku mengetuk pintu...”
Atau Umar berkata, “Ketika ia mendengar suaraku...”
Abdullah bin Mas‘ud bertanya, “Apa gerangan yang membuatmu datang pada waktu seperti ini?”
Umar menjawab, “Aku ingin menyampaikan kabar gembira kepadamu terkait perkataan Rasulullah ﷺ tentangmu.”
Ibnu Mas‘ud berkata, “Engkau sudah didahului oleh Abu Bakar.”
-SANADNYA SHAHIH- (Takhrij al-Musnad) H.R. Ahmad (265).
3️⃣ - Seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar pernah langsung menyatakan kesiapannya untuk menjamu tamu Rasulullah ﷺ tanpa tahu secara pasti apakah di rumahnya ada makanan atau tidak.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَالَ: مَنْ يُضِيفُ هَذَا اللَّيْلَةَ رَحِمَهُ اللَّهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَانْطَلَقَ بِهِ إِلَى رَحْلِهِ فَقَالَ لِامْرَأَتِهِ هَلْ عِنْدَكِ شَيْءٌ قَالَتْ لَا إِلَّا قُوتُ صِبْيَانِي قَالَ فَعَلِّلِيهِمْ بِشَيْءٍ فَإِذَا دَخَلَ ضَيْفُنَا فَأَطْفِئْ السِّرَاجَ وَأَرِيهِ أَنَّا نَأْكُلُ فَإِذَا أَهْوَى لِيَأْكُلَ فَقُومِي إِلَى السِّرَاجِ حَتَّى تُطْفِئِيهِ قَالَ فَقَعَدُوا وَأَكَلَ الضَّيْفُ فَلَمَّا أَصْبَحَ غَدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قَدْ عَجِبَ اللَّهُ مِنْ صَنِيعِكُمَا بِضَيْفِكُمَا اللَّيْلَةَ
“... Rasulullah ﷺ bersabda kepada para sahabat, ‘Siapa yang bersedia menjamu tamu di malam ini niscaya dia akan mendapatkan rahmat Allah.ʼ
Seorang laki-laki Anshar berdiri lalu berkata, ‘Saya, wahai Rasulullah!ʼ
Kemudian tamu tersebut ia ajak ke rumahnya. Ia bertanya kepada istrinya, ‘Apakah ada makanan?ʼ
Sang istri menjawab, ‘Tidak ada, kecuali makanan untuk anak-anak.ʼ
Ia berkata, ‘Alihkan perhatian mereka dengan apa saja. Dan bila tamu kita telah datang, matikanlah lampu dan tunjukkan kepadanya bahwa kita seolah-olah ikut makan bersamanya. Caranya bila dia telah mulai makan, berdirilah ke dekat lampu lalu padamkan. Maka duduklah mereka, dan sang tamu pun makan. Setelah Subuh, sahabat tersebut bertemu dengan Nabi ﷺ. Lalu kata beliau: 'Sungguh Allah kagum dengan cara kamu berdua melayani tamu kalian tadi malam'.”