Sabtu, 06 Februari 2021

Khusyuk

🚌🚎 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.1 🚌🚎

Oleh sebab itu, tidak tercapainya
 kekhusyukan pasti memiliki sebab, dapat dipastikan bahwa ada kekurangan dalam pelaksanaan shalat itu. Maka dalam catatan ringkas ini, kami akan memaparkan sejumlah hal yang dapat membantu, dengan izin Allah, untuk mencapai kekhusyukan di dalam shalat. Yaitu sebagai berikut:

1️⃣ Memiliki iman yang jujur dan keyakinan yang kuat.

Yaitu keimanan yang benar dan keyakinan yang kuat tentang efek positif dari kekhusyukan, berupa:

- meraih keutamaan besar di dunia dan akhirat, 
- akan merasakan ketenangan, 
- ketenteraman, dan
- rasa nyaman yang tidak ada bandingannya; serta
- akan mendapatkan kelapangan hati yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. 

• Allah Ta'ala berfirman,

{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2)} [المؤمنون : 1-2]

(1)   "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
(2)   (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (Q.S. Al-Mu'minun: 1-2)

▪️ Imam Muslim meriwayatkan [228], 

▫️ Dari 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, 'Saya mendengar

 •Rasulullah ﷺ bersabda,

 مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

"Tidaklah seorang muslim yang ketika waktu shalat telah tiba kemudian ia membaguskan wudhunya, kekhusyukan shalatnya, serta rukuknya, melainkan shalat itu menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar. Dan itu berlaku pada seluruh waktu." 

Ayat dan hadits tentang keutamaan yang diraih dari shalat yang khusyuk sangat banyak. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🛣️🌌 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.2 🛣️🌌 

2️⃣ Memperbanyak membaca Al-Qur'an dan berdzikir. 

Yakni rajin membaca al-Quran, berdzikir, beristighfar, dan tidak sering berbicara kecuali itu dzikir, seperti yang disebutkan dalam hadits,

 لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي

"Janganlah kalian banyak berbicara kecuali pada ucapan dzikir kepada Allah, karena banyak bicara selain dari dzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras."

SANADNYA SHAHIH ('Umdah at-Tafsir, I/127) H.R. At-Tirmidzi (2411)

Membaca Al-Qur'an dan menghayatinya termasuk sebab terbesar yang dapat membuat hati lembut. 

• Allah Ta'ala berfirman, 

{اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ} [الزمر : 23]

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah. Dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun." (Q.S. Az-Zumar: 23)

Membaca Al-Qur'an dan dzikir merupakan benteng kuat yang melindungi dari setan dan bisikan-bisikannya. Amalan ini juga merupakan sebab datangnya ketenteraman jiwa yang saat ini banyak orang tidak lagi merasakannya. 

• Allah Ta'ala berfirman, 

{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ} [الرعد : 28]

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (Q.S. Ar-Ra'd: 28)

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🌹🌻 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.3 🌹🌻

Banyak berdzikir kepada Allah juga merupakan sebab keberuntungan. • 

• Allah Ta'ala berfirman, 

وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan berdzikirlah kepada Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (Q.S. Al-Jumu'ah: 10)

Pemaparan ini tidak bermaksud untuk menerangkan tentang keutamaan berdzikir, akan tetapi kita ingin mengingatkan bahwa banyak berdzikir termasuk salah satu sebab datangnya kekhusyukan. Siapa yang ingin mencari tahu lebih tentang keutamaan dzikir hendaklah dia membaca Al-Qur'an dan dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. 

Di samping hal ini, hendaklah seseorang bersemangat untuk melawan setan, yaitu dia membulatkan tekad untuk berjihad menghadapi setan (dan bisikannya) sebelum berdiri mengerjakan shalat. Jika setan masuk menggodanya di awal shalat, maka jangan dia menyerah di pertengahan atau di penghujung shalat, bahkan harusnya dia terus melawan bisikan setan sampai di waktu terakhir ibadah shalatnya. 

Setan akan berusaha untuk memunculkan pikiran bermacam-macam (ketika seorang hamba sedang shalat), sehingga ia tidak menghayati sedikit pun ibadah shalat yang sedang ia kerjakan. 

▪️ Imam Muslim meriwayatkan dari Utsman bin Abil Ash, beliau berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan mengganggu shalat dan bacaanku, hingga membuatku kacau.'

• Maka Rasulullah ﷺ menjelaskan, 

ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خَِنْزَبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْهُ وَاتْفُلْ عَنْ يَسَارِكَ ثَلَاثًا

"Sesungguhnya itu ulah setan yang disebut dengan khanzab. Apabila kau merasakan kehadirannya, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari gangguannya serta meludah kecilah ke arah kirimu sebanyak tiga kali." 

H.R. Muslim (2203) 

Beliau yang meriwayatkan hadits di atas kemudian mengatakan, 'Saya lakukan yang diajarkan oleh beliau, dan Allah menghilangkan bisikan-bisikan itu dari diriku.'

Maka selayaknya bagi orang yang shalat untuk bersungguh-sungguh melawan bisikan setan, jangan berhenti dan terus berusaha. 

Apabila dia tidak berhasil khusyuk dengan sempurna pada shalat itu, maka dia kembali bulatkan tekad untuk khusyuk pada shalat yang berikutnya. Walaupun sedikit kekhusyukannya pada satu shalat, hendaklah dia kembali bersemangat agar menyempurnakan kekhusyukannya pada shalat yang akan datang, dan terus demikian. Jangan seseorang merasa jenuh dengan lamanya perjuangan menghadapi bisik-bisik setan, sembari ia berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menolong untuk merealisasikan hal itu. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🌳🌱 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.4 🌳🌱

3️⃣ Selalu introspeksi diri dan merasa diawasi Allah. 

Yakni seseorang selalu introspeksi dan menyadari kekurangan dirinya dalam perkara keyakinan, ucapan, dan tindakan yang tidak benar. 

• Allah Ta'ala berfirman, 

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ} [الحشر : 18]

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Hasyr: 18)

▫️ Amirul Mukminin Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu pernah berkata, 

حَاسِبُوا أنْفُسَكُمْ قَبْلَ أنْ تُحاسَبُوا وَزِنُوا أنْفُسَكُمْ قَبْلَ أنْ تُوزَنُوا وتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأكْبَرِ
"Introspeksilah diri kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah keadaan diri kalian sebelum amalan kalian yang ditimbang. Bersiaplah sebaik mungkin untuk menghadapi perjumpaan terbesar (hari kebangkitan)!"

Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (Al-Mushannaf; 37178), "Dan padanya terdapat seorang perawi yang namanya tidak diketahui."

Juga termasuk upaya untuk meraih kekhusyukan ialah menjauhi segala jenis maksiat, dengan:

- tidak memandang kepada sesuatu yang haram untuk dipandang;
- menjaga ucapan, pendengaran, dan seluruh anggota badan dari perbuatan dosa. 

Dan menggunakannya untuk melakukan ibadah, mengarahkan pandangan untuk membaca Al-Qur'an, buku-buku tentang ilmu yang bermanfaat, dan hal-hal lain yang hukumnya boleh untuk dilihat; termasuk pula menggunakan pandangan untuk memikirkan makhluk-makhluk ciptaan Allah, mendengarkan ucapan-ucapan yang baik, dan menggunakan lisan untuk ucapan yang bermanfaat. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa dosa akan membuat seseorang tercegah dari melakukan ibadah dengan bentuk yang baik. Masing-masing orang mengetahui dosa apa saja yang ia lakukan. Maka oleh sebab itu, hendaklah ia berusaha untuk memperbaiki dirinya. 

Dan perbaikan diri terkait erat dengan introspeksi diri, di mana saat seseorang mengintrospeksi (melihat tentang keadaan dirinya lalu ia mendapati kekurangan), maka ia pasti mencari cara untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

📡🔋 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.5 📡🔋

4️⃣ Menghayati bacaan Al-Qur'an dan dzikir. 

Yaitu ia menghayati dan berusaha untuk memahami bacaan-bacaan di dalam shalat dan tidak melihat kecuali ke arah tempat sujud sambil menghadirkan rasa takut dengan mengingat saat berdiri pada hari kiamat. 

▪️ Imam Ibnul Qayyim berkata di kitab al-Fawa-id, 

لِلْعَبْدِ بَيْنَ يَدَي اللَّهِ مَوْقِفَانِ مَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ فِي الصَّلَاةِ وَمَوْقِفٌ بَيْنَ 
يَدَيْهِ يَوْمَ لِقَائِهِ فَمَنْ قَامَ بِحَقِّ الْمَوْقِفِ الْأَوَّلِ هُوِّنَ عَلَيْهِ الْمَوْقِفُ الآخَرُ وَمَنِ اسْتَهَانَ بِهَذَا الْمَوْقِفِ وَلَمْ يُوَفِّهِ حَقَّهُ شُدِّدَ عَلَيْهِ ذَلِكَ الْمَوْقِفُ. قالَ تَعَالَى: {وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا (26) إِنَّ هَٰؤُلَاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا (27)} [الانسان : 26-27]

"Tiap orang, antara dia dengan Allah memiliki dua momen berdiri di hadapan-Nya.

- Pertama, berdiri di hadapan Allah saat melaksanakan shalat. 
- Kedua, ialah saat berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat. 

Orang yang berdiri dengan baik di saat shalatnya, maka akan ringan ia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat. 

Namun siapa yang meremehkan kondisi berdiri di kala shalat, dia tidak menjalankannya sebagaimana mestinya, maka berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat kelak akan menjadi sangat berat untuknya. 

• Allah Ta'ala berfirman, 

{وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا (26) إِنَّ هَٰؤُلَاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا (27)} [الانسان : 26-27]

(26)   "Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.
(27)   Sesungguhnya, mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memedulikan kesudahan mereka pada hari yang berat (hari akhirat)." (Q.S. Al-Insan: 26-27)¹

¹ Kitab al-Fawa-id, hlm. 200

Maka momen berdiri di kala shalat harus benar-benar diberikan haknya, yaitu rasa merendah, khusyuk, dan rasa menghinakan diri sebagai bentuk pengagungan kepada Allah. Dan memunculkan rasa bahwa shalat yang ia laksanakan itu ialah shalat terakhirnya di dunia. Apabila kumpulan rasa ini kokoh dalam jiwa orang yang shalat, maka shalatnya akan khusyuk.

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🚁⛵ SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.6 🚁⛵

▪️ Imam Ahmad meriwayatkan, 

▫️ Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, 

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عِظْنِي وَأَوْجِزْ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ

'Datang seseorang kepada Nabi ﷺ lalu berkata, 

'Wahai Rasulullah, berilah saya wasiat dengan ringkas.' 

• Maka Nabi ﷺ berpesan kepadanya, 

"Jika kamu berdiri melaksanakan shalat, maka shalatlah seperti orang yang akan berpisah. Jangan kamu berbicara dengan suatu ucapan yang kamu harus memohon maaf besok. Dan kuatkanlah rasa putus asa terhadap sesuatu yang dimiliki oleh manusia." 

HASAN LI GHAIRIHI (Ash-Shahihah, 401) H.R. Ibnu Majah (4171) dan Ahmad (23498)

Dan masih ada sebab-sebab lain yang bisa membantu kekhusyukan. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

📓📒 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.7 📓📒

5️⃣ Memiliki antusias dan berusaha menghadirkan hati. 

Tatkala ada sesuatu yang menurutmu penting, maka hatimu pasti akan serius dan sungguh-sungguh dalam menjalankannya, pasti. 

Maka tidak ada penanganan untuk membuat hati bisa fokus (dengan shalat) kecuali dengan mencurahkan seluruh antusiasme kepada ibadah shalat. Fokus dan antusias seseorang pada ibadah shalat terkadang menguat dan melemah, tergantung kekuatan iman terhadap kehidupan akhirat dan sesuai dengan bagaimana hinanya dunia dalam pandangannya.¹

¹ Maka maknanya, salah satu upaya untuk mencapai kekhusyukan shalat ialah berupaya menjaga keimanan dan terus meningkatkannya, semisal dengan membaca Al-Qur'an dengan disertai penghayatan, mendalami ilmu agama, dll. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

⛽🚏 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.8 ⛽🚏

6️⃣ Merasakan nikmatnya ibadah shalat. 

Kelezatan yang dirasakan oleh orang-orang yang mengerjakan shalat ialah perwujudan dari ungkapan Ibnu Taimiyyah rahimahullah, 

إِنَّ فِي الدُّنْيَا جَنَّةً مَنْ لَمْ يَدْخُلْهَا لَمْ يَدْخُلْ جَنَّةَ الآخِرَةِ

"Sesungguhnya di dunia ini terdapat surga, siapa yang belum memasukinya maka dia tidak akan memasuki surga yang ada di akhirat." (Ad-Da-u wa ad-Dawa-u, hlm. 187) 

Dan kami tidak mengira bahwa ada seorang muslim yang dapat merasakan kelezatan ini dan menikmati indahnya shalat dalam kondisi dia tidak sempurna dalam menunaikannya atau tidak bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya. 

Kelezatan shalat ini, dalam keterangan Ibnul Qayyim rahimahullah, sesuai dengan menguatnya dan melemahnya rasa cinta kepada Allah. Karenanya, hendaklah seorang muslim berusaha untuk mewujudkan hal-hal yang bisa mengantarkannya pada rasa cinta kepada Allah. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🎙️⌛ SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.9 🎙️⌛ 

7️⃣ Bersegera untuk pergi mengerjakan shalat. 

Yaitu menyiapkan hati untuk berdiri di hadapan Allah 'Azza wa Jalla. Maka hendaklah seorang muslim pergi untuk mengerjakan salat dengan segera, kemudian ia gunakan waktu yang ada untuk membaca Al-Qur'an seukuran yang dimudahkan baginya disertai dengan tadabbur dan ketenangan. Ini akan lebih memudahkannya untuk khusyuk saat mengerjakan shalat. 

• Nabi Muhammad ﷺ bersabda di hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, 

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا عَلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ 

"Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, maka mereka pasti akan mengundinya. Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat dalam menyegerakan shalat, maka mereka pasti akan berlomba untuk mendapatkannya."

H.R. Al-Bukhari (615) dan Muslim (437)

Jelas berbeda antara seseorang yang pergi mengerjakan shalat setelah ia duduk dalam perkumpulan yang seluruh isinya hanya main-main dan membicarakan dunia, dengan orang yang datang menuju shalat dalam kondisi ia telah menyiapkan hatinya untuk berdiri di hadapan Allah guna menghayati ayat Al-Qur'an yang ia baca. Tidak diragukan, bahwa kondisi orang kedua dalam ibadahnya kepada Allah jauh lebih utama daripada yang pertama. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🌴🍃 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.10 🌴🍃 

8️⃣ Memiliki rasa malu kepada Allah. 

Yaitu seseorang merasa malu kepada Allah ketika ia mendekatkan diri kepada-Nya dengan shalat yang hampa dan kosong dari khusyuk dan rasa takut. 

Rasa malu kepada Allah ini akan membuat seorang muslim termotivasi untuk memperbagus ibadahnya, untuk memperindah ketaatannya kepada Allah dengan mengerjakan shalat yang khusyuk, dipenuhi dengan nilai-nilai rasa takut kepada-Nya. 

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

🛣️🌅 SARANA MERAIH KEKHUSYUKAN Bag.11 🛣️🌅

9️⃣ Melihat pada khusyuknya orang-orang shalih terdahulu. 

Artinya, seorang muslim berusaha mengetahui bagaimana keadaan para sahabat dan kaum terdahulu tatkala mereka mengerjakan shalat. 

▪️ Ibnu Taimiyyah menyebutkan, bahwa tatkala Muslim bin Yasar shalat di masjid kemudian salah satu bagian masjid ada yang rubuh, orang-orang pun berlarian, namun beliau tetap berada dalam shalatnya dan tidak menyadari kejadian tersebut.

Abdullah bin Zubair pernah berada di posisi sujud dalam shalatnya, lalu lontaran manjaniq¹ datang hingga mengenai pakaian beliau, dalam kondisi beliau masih dalam shalatnya dan belum mengangkat kepalanya. 

¹ Salah satu alat perang di masa silam yang digunakan untuk melontar batu besar dan bola api. 

Orang-orang pernah bertanya kepada Amir bin Abdul Qais, 'Apakah kamu berbicara dalam hati pada saat sedang shalat?' 

▫️ Beliau menjawab, 'Adakah sesuatu yang lebih aku pentingkan melebihi shalat sampai aku harus berbicara dalam hati?' 

Lalu mereka mengatakan, 'Tapi ketika shalat, kami berbicara di dalam hati.'

Beliau kemudian bertanya, 'Apakah itu tentang surga, bidadari, atau janji Allah yang lain?' 

Mereka menjawab, 'Bukan, namun tentang keluarga dan harta benda.'

Beliau mengatakan, 'Seandainya tombak silih berganti menghujam tubuhku, itu lebih aku suka daripada aku berbicara di dalam hati ketika shalat tentang ini dan itu.'

Gambaran yang semisal ini sangat banyak. 

Dan ada pula hal-hal lain yang menjadi sebab dengan seizin Allah bisa mendatangkan kekhusyukan di dalam shalat. Hanya kepada Allah kita memohon agar membantu kita semua untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya sesuai dengan bentuk yang Dia ridhai.

✍ -- Penerjemah: Hari Ahadi [Terjemahan Kutaib al-Khusyuk fish Shalah]
_______________________________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam 
🖥 www.nasehatetam.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar