Selasa, 29 September 2020

Bersungguh-sungguh dalam Istighfar

📄☕ *BERSUNGGUH-SUNGGUHLAH DALAM BERISTIGFAR*

Al-Imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata,

قال بعض العارفين: (من لم يكن ثمرة استغفاره تصحيح توبته فهو كاذب فى استغفاره) .
وكان بعضهم يقول: (استغفارنا هذا يحتاج إلى استغفار كثير) .
وفى ذلك يقول بعضهم:
استَغفِرُ اللهَ مِن اَستَغفِرُ اللهَ ... مِن لَفظَةٍ بَدَرَت خالَفتُ مَعناها
وَكَيفَ أَرجُو إِجَابَاتِ الدُّعَاءِ وَقَد ... سَدَدتُ بِالذَّنبِ عِندَ اللهِ مَجراها
فأفضل الاستغفار ما قرن به ترك الإصرار

"Sebagian orang bijak mengatakan, 

'Barang siapa yang istigfarnya tidak membuahkan tobat yang benar, maka dia berdusta dalam istigfarnya.'

Sebagian mereka ada yang berkata, 

'Istigfar kita ini butuh kepada banyak istigfar.'

Sebagian mereka juga berucap tentang hal ini, 

Aku beristigfar (memohon ampun) kepada Allah dari ucapan astaghfirullah (aku memohon ampun kepada Allah). Dari lafaz yang aku sendiri menyelisihi maknanya. Bagaimana aku berharap doaku dikabulkan sedangkan aku telah menutup alirannya di sisi Allah dengan dosa.' 

Maka istigfar yang lebih utama adalah yang diiringi dengan tidak melanjutkan dosa-dosa yang telah dilakukan." 

📖 Sumber: 
Asbāb al-Maghfirah, jilid 1, hlm. 4. 

📲 Alih bahasa: 
Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar غفر الرحمن له.

#nasihat 

📱Ayo Gabung dan Bagikan: 
🏡 Kanal Telegram: 
https://t.me/alfudhail
↘ Situs Web: 
🌍 http://alfudhail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar